Waktu





Betis yang Lebih Berat dari Gunung Uhud

Kamis, 05 Maret 2015
Namanya masyhur di kalangan sahabat Rasulullah Saw dan generasi selepasnya. Dialah sosok yang disebut oleh Nabi sebagai orang yang paling bagus bacaan dan pemahamanya terhadap al-Qur’an yang mulia.

Rasulullah Saw menegaskan itu dalam salah satu sabdanya, “Barang siapa cinta membaca al-Qur’an sesuai yang diturunkan, hendaklah ia membacanya sesuai bacaan putranya Ummu Abad.” Hadits yang mulia ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al-Hakim.
Dijelaskan oleh Sufyan ats-Tsauri dan Ibnu Rajab al-Hanbali, bahwa sosok pecinta dan ahlul qur’an ini lebih menyukai membaca al-Qur’an ketimbang puasa sunnah. Di sinilah terletak sebuah kemudahan, bahwa kita diberikan banyak pilihan amalan sunnah, dan bisa dilakukan sesuai dengan tingkat kemampuan terbaik yang dimiliki. Beliau mengatakan, “Puasa mencegahku dari membaca al-Qur’an, padahal membacanya lebih aku senangi.”
Suatu hari, Rasulullah Saw meminta tolong kepada sahabatnya ini untuk mengambil batang siwak dari pohonnya. Saat memanjat itu, betisnya terihat. Demi melihat ukuran betisnya yang kecil itu, orang-orang pun menertawakannya.
Maka, Nabi Saw langsung menegur seraya mengatakan, “Apa yang membuat kalian tertawa?” Belum dijawab dan orang-orang gugup mendapat pertanyaan dari Rasulullah Saw, beliau melanjutkan tegurannya, “Apakah karena betisnya yang kecil?” Lagi, tak ada yang berani menjawab pertanyaan itu.
Kemudian Nabi Saw menyampaikan sabdanya, “Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya kedua (betis)nya lebih berat dari Gunung Uhud dalam timbangan amal.”
Riwayat yang disampaikan dari Zur bin Hubaisy ini dikuatkan dengan riwayat dari Ali bin Abi Thalib. Ketika itu Rasulullah Saw menyuruh sahabatnya ini untuk memanjat pohon guna mengambil sesuatu. Saat terlihat betisnya, orang-orang yang hadir pun tertawa karena saking kecilnya betis sahabat tersebut.
Melihat pemandangan tak layak itu, Nabi Saw bertanya, “Apa yang membuat kalian tertawa?” Lanjut Nabi Saw menegaskan, “Kaki Abdullah ini, sungguh lebih berat dalam timbangan amal daripada Gunung Uhud.”
Beliau yang betisnya lebih berat dari Gunung Uhud dalam mizan itu adalah Abdullah bin Mas’ud. Semoga Allah Ta’ala meridhainya. Beliau adalah sosok yang memanfaatkan hidupnya untuk dakwah dan menjadi yang terdepan dalam mempelajari al-Qur’an, tafsir dan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hendaknya kita bertanya pada diri, “Jika betisnya saja seberat itu, bagaimana dengan anggota tubuh yang lainnya?” Lantas, “Seberapa beratkah timbangan tubuh yang penuh dosa ini dalam Mizan kelak?”

0 komentar:

Posting Komentar